JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia pada Oktober 2025.
Kenaikan harga kali ini terjadi pada dua jenis BBM, yakni Dexlite dan Pertamina Dex, sementara jenis lainnya seperti Pertamax dan Pertamax Turbo masih bertahan di harga sebelumnya.
Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan dinamis penetapan harga BBM yang mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia serta nilai tukar rupiah. Bagi sebagian pengguna kendaraan diesel, perubahan ini menjadi perhatian utama karena dua produk tersebut termasuk dalam kategori bahan bakar berkualitas tinggi yang umum digunakan untuk kendaraan bermesin besar dan efisien.
Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi di Seluruh Wilayah
Pertamina memastikan bahwa kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex berlaku di wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Untuk wilayah tersebut, harga Dexlite naik menjadi Rp13.700 per liter dari sebelumnya Rp13.600 per liter. Sementara Pertamina Dex kini dijual Rp14.000 per liter, naik dari Rp13.850 per liter.
Adapun jenis BBM lain seperti Pertamax, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo tetap stabil. Harga Pertamax di Jakarta masih di level Rp12.200 per liter, Pertamax Turbo Rp13.100 per liter, dan Pertamax Green 95 Rp13.000 per liter.
Penyesuaian harga ini, menurut Pertamina, dilakukan secara berkala sesuai ketentuan pemerintah untuk memastikan keseimbangan antara harga keekonomian dan daya beli masyarakat.
BBM Subsidi Tetap Stabil di Tengah Penyesuaian Harga
Bagi pengguna BBM bersubsidi, ada kabar baik. Pemerintah memastikan bahwa harga Pertalite dan Bio Solar masih tetap stabil pada Oktober ini.
Harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter, sementara Bio Solar dijual Rp6.800 per liter. Kedua jenis BBM ini termasuk dalam kategori bahan bakar dengan subsidi yang dikontrol langsung oleh pemerintah melalui kebijakan energi nasional.
Pertamina menegaskan, stabilitas harga BBM subsidi ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendukung sektor transportasi dan logistik nasional agar tetap efisien di tengah fluktuasi harga global.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan pemerintah agar subsidi energi tetap tepat sasaran dan tidak mengganggu keseimbangan fiskal negara.
Dasar Hukum Penyesuaian Harga dan Prinsip Transparansi
Penyesuaian harga BBM dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan pembaruan dari Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar BBM.
Regulasi ini menjadi pedoman bagi badan usaha penyedia BBM dalam menentukan harga jual eceran berdasarkan faktor-faktor seperti harga minyak mentah dunia, kurs rupiah, dan biaya distribusi.
Pertamina menyatakan, seluruh proses penyesuaian harga dilakukan secara transparan dan diumumkan kepada publik untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung transformasi energi nasional menuju sistem yang lebih efisien dan adaptif terhadap dinamika pasar global.
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia
Berikut rincian harga BBM Pertamina per Selasa, 28 Oktober 2025 di berbagai wilayah Indonesia:
Wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Free Trade Zone (FTZ) Sabang:
Pertamax: Rp11.500
Dexlite: Rp12.800
FTZ Batam:
Pertamax: Rp11.700
Pertamax Turbo: Rp12.450
Dexlite: Rp13.000
Pertamina Dex: Rp13.300
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.700
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.600
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur:
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green 95: Rp13.000
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Bali, NTB, NTT:
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Bio Solar Nonsubsidi (khusus NTT): Rp13.600
Kalimantan Barat, Tengah, Timur, Utara:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Kalimantan Selatan:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.700
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.600
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Tenggara, Selatan, Barat:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Maluku dan Maluku Utara:
Pertamax: Rp12.500
Dexlite: Rp14.000
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400 (khusus Papua)
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300 (khusus Papua dan Papua Barat Daya)
Dengan penyesuaian harga ini, Pertamina berharap masyarakat semakin memahami dinamika pasar energi global dan pentingnya efisiensi dalam penggunaan bahan bakar. Di sisi lain, pemerintah berupaya memastikan agar kebijakan energi nasional tetap seimbang antara keberlanjutan ekonomi, ketahanan energi, dan kesejahteraan rakyat.